Wednesday, August 17, 2011

Mengembangbiakkan Bibit Karet Manjanjikan


LAMPURA-Minat petani menanam pohon karet di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) meningkat sejak 2 tahun terakhir. Hal itu dikarenakan prospek komoditas karet sangat menjanjikan serta mendapatkan keuntungan yang tinggi.Dadang Hartawi (41) salah satu petani di Desa Semulijaya Kecamatan Abung Semuli ketika ditemui koran harian ini kemarin (26/7), mengatakan,
minat petani menanam pohon karet terus meningkat, terutama di Kecamatan Abung Semuli. Ini di sebabkan banyak lahan petani ditanami pohon karet untuk mendapatkan keuntungan, dan dapat di ambil hasilnya satu minggu sekali.
Menurut Dadang, para petani setempat mengaku kesulitan untuk mendapatkan bibit karet unggul, dan harus mendatangkannya dari kecamatan lain seperti, Kecamatan Abung Surakarta dan Abung Timur dengan jumlah yang sangat terbatas. Namun untuk sekarang ini para petani banyak yang memilih untuk menanam bibit unggul itu sendiri. Dengan maksud menghemat pengeluaran pada saat musim tanam bibit karet tiba.
’’Saat ini upaya untuk mendapatkan bibit karet sudah mulai mudah, karena seiring permintaan bibit karet yang meningkat,” ujarnya.
Salah seorang pembuat bibit karet di Kecamatan Abung Semuli, Paturohman (37), mengatakan, pada awalnya dirinya merupakan penjual bibit buah-buahan dan tanaman hias. Karena melihat permintaan bibit karet makin meningkat, sejak tahun 2009 ia beralih menjual bibit karet unggulan.
’’Dari dulu mas, saya hobi menanam bibit buah buahan. Namun sekarang beralih menanam bibit karet dengan prosfek yang menjanjikan,’’ kata
Paturohman menjelaskan, teknik budi daya tanaman bibit karet sangat mudah. Dengan cara biji karet alami ditanam secara berjajar dengan jarak tanam lebih kurang 20 x 50 cm. Setelah tanaman berumur 1 tahun, tanaman tersebut sudah menunas yang diambil dari tanaman karet unggul seperti PB.260, IRC.39, atau G4.
Selanjutnya, pada berumur 2 bulan, mata tunas yang tumbuh pada batang karet alami itu, dipangkas tepat di atas matanya untuk kemudian di pindahkan ke dalam polyback. Setelah berumur 3 bulan, bibit siap ditanam.
’’Untuk segi pembibitan tidak sulit, cukup kita tanam di polyback dan di siram,’’ terangnya.
Menurutnya, dalam satu tahun dirinya dapat menjual bibit karet sebanyak 10.000 batang. Karena permintaan bibit pohon karet yang terus meningkat, sejumlah pemesan terpaksa harus menunggu sampai bibit karet sudah jadi.
Harga jual bibit varietas PB.260 (setandar) dengan Rp 3.500 per batang, varietas IRC.39 seharga Rp 4.000/batang, dan varietas G4 (Super)Rp 5.000/batang. Dengan pembeli berasal dari Kecamatan Abung Tinggi, Abung Selatan, Abung Timur, Abung Suarakarta, Sungkai Selatan serta Kecamatan Hulu Sungkai. “ Pembeli langsung ke sini dan minta diantar kelokasi lahan,’’ katanya.
Paturohman berharap, permintaan bibit karet terus meningkat untuk tahun-tahun ke depan. Karena lahan di Kabupaten Lampura, yang belum ditanami pohon karet masih luas. Seperti Sungkai Utara, Sungkai Tengah, Abung Barat dan Bukit Kemuning. (cw5/rid)

0 komentar:

Post a Comment

JustGetMOney
 

© Copyright 2011. All Right Reserved by Sentral Tani | Designed by Free Blogger Templates | Premium Wordpress Themes | Coupons Code | Free Icons